Jumat, 20 September 2013

Kenapa Kosong?

Dia menatapku sedari tadi. Aku risih. Seperti tanpa malu dia menatap dalam-dalam kepadaku. Entah apa maksudnya. Sepertinya dia belum sadar kalau aku merasa tidak enak jika dia memandangku seperti itu. Atau memang dia sengaja pura-pura tidak sadar? Entahlah.

"Selamat pagi..." Sapaku, berniat mengalihkan fokusnya dari pandangan dalamnya kepadaku.

Dia agak terkejut. "Selamat siamg..."

"Ini masih pagi."

"Oh, maaf. Tadi ada yang menyapaku dengan ucapan selamat siang."

Aku mengerutkan dahi, memicingkan mata, heran.

"Maaf, aku memperhatikanmu sejak tadi." Katanya. Dia seperti tahu maksudku menyapanya.

"Memangnya ada yang aneh denganku?"

"Tidak. Aku hanya berusaha percaya ini September 2013"

"Lalu kenapa?" Aku belum lepas dari rasa heranku kepadanya.

Dia tersenyum. Entah apa artinya.

"Berdebu dan kosong." Kataku, mengomentari dirinya.

Dia tersenyum lagi.

"Kenapa kosong?" Tanyaku.

"Karena ini masih September 2013."

"Apa maksudmu?"

Dia tersenyum lagi. "Kamu bisa menolongku? Mempercepat laju langkahmu?"

"Seperti apa?"

"Menjadikan bulan September menjadi sehari, mungkin." katanya lalu tertawa.

Aku masih belum faham maksudnya.

Rabu, 18 September 2013

Hihihi

Astagah... saya gak ngepos udah lamaaaaa......
Udah bergeser dari Malang ke Lamongan, udah bergeser dari jomblo ke berpacaran.. :)
Terlalu sibuk kerja sampai lupa kalau punya blog yg harusnya diopeni :D