Rabu, 23 Mei 2012

Ah Mahasiswa... Ah Anak kost... Ah Jomblo...

Bab I Pendahuluan

Maba
~ Jomblo -> Ospek -> Cinlok -> Pacaran.
~ Pacaran -> Kuliah beda kota -> LDR-an
~ Jomblo -> Ospek -> Kuliah bareng kakak tingkat (yang ngulang) -> Tugas Kelompok -> Cinlok -> Pacaran.
~ Jomblo -> Ospek -> Nggak unyu -> Nggak elegan -> Nggak keren -> Tetep jomblo. #GUWEH

Mahasiswa tingkat Akhir
~ Pacaran : "Aku ketemu dosen dulu yah yank, ntar habis ngampus kita kencan. miss u.. :*"
~LDR : *sms* "Semangat yah sayang, semoga hari ini acc. Luph u.. :*"
~Jomblo : "Sudah berminggu-minggu tidak maju. Segera temui saya untuk revisi. Trims" *sms dari dosen pembimbing"

~ Pacaran : *status fb* Senengnya ngerjain skripsi ditemenin hunny-ku sayang :*.
~LDR : *sms* Makasih ya sayang, udah nemein smsan, jadi semangat deh ngerjainnya. ini bab 4 udah mau kelar.
~Jomblo : *tweet* Perhatianku tersita untukmu. kenapa proposal ini nggak di acc-acc sama dospem sih??

~ Bukan Jomblo.
Sent : Yank, aku mau ngadep dosen hari ini.
2 menit kemudian : Cemunguth yah sayang, aku doain sukses buat hari ini, segera acc, segera ujian :*
~Nggak punya pacar
Sent : Selamat pagi bapak, saya mahasiswa bimbingan skripsi. Hari ini bapak bisa ditemui di fakultas jam berapa? Saya mau bimbingan dan menyerahkan hasil revisi minggu lalu. Terima kasih.
2 jam kemudian...
6 jam kemudian...
10 jam kemudian...
Tidak ada jawaban!
*mati berkarat di depan ruangan dosen*

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Seorang mahasiswi galau (2012) berpendapat bahwa pada dasarnya menjadi mahasiswa itu bukan hal yang sangat sulit, hanya saja kadangkala angin datang berhembus kencang dan meniup otakmu hingga tak mampu berfikir. Sedangkan hal yang paling mengerikan adalah 'digantung' sama dosen pembimbing. bayangin aja, digantung sama pacar sakitnya minta ampun, apalagi digantung sama dosen pembimbing, rasanya pengen makan rica-rica "Puspa Indah" dan minum jus Wipol mix Rinso cair. Bayangin aja yah, di sms nggak di bales, di telepon nggak mau alasannya mengganggu, entah sedang rapat, ngajar atau antri di pom bensin, ditunggu sampe bulu idung pantes diajak soting iklan shampo, ternyata nggak ketemu, dan itu berlangsung selama seminggu. Jangan membayangkan, karena dengan membayangkan saja hidupmu seperti dihantui monster pencabut bulu kaki seumur hidup. Udah, jalani aja!

Bab 3 Metode

Membandingkan mahasiswa yang beruntung, tidak beruntung dan sakit otak.

Bab 4 Pembahasan

Menjadi mahasiswa identik dengan menjadi anak kost. Umumnya sih kayak gitu. Mahasiswa punya keunikan tersendiri dalam menghadapi tantangan hidup berupa 'Dosen'. Dosen itu memiliki karakter berbeda. Ada yang baik (di mata mahasiswa) ada juga yang 'kurang baik'. Baik itu dalam artian gini, mahasiswa merasa nyaman dan bisa hidup secara layak saat berhadapan dengan dosen tersebut. Definisinya, dosen itu nggak 'membahayakan' saat mengajar, nggak ngajak mahasiswanya berada dalam film eksyen yang bikin adrenalin balapan, ngasih nilai juga nggak pelit dan nggak pilih-pilih, nggak susah ditemui, nggak mempersulit saat skripsi, suka membantu mahasiswanya, mudah memberi acc, nggak ngasih pertanyaan membunuh, dan suka nraktir pas tau mahasiswanya lagi bokek.
Dengan keyword 'Bokek', bisa di-sliwur-kan menuju rasi bintang 'anak kost', karena anak kost identik dengan ke-bokek-an. Mungkin nggak semua, tapi 95% berkata setuju (Survey fiktif). Jadi kebanyakan mahasiswa yang nge-kost jarang sarapan pagi, apalagi saat kuliah jam 7 pagi, dan kuliah pagi identik dengan telat bangun yang dapat mengakibatkan telat. Nggak ada efek samping berbahaya kalau dosen yang ngajar masuk kategori Dosen baik. Tapi, itu merupakan malapetaka besar saat dosen pengajar adalah dosen yang nggak nyatai dan dapat merusak ke-elegan-an dan ke-keren-an mahasiswanya. Seperti, "Tidak ada toleransi keterlambatan, terlambat satu menit atau lebih, silahkan tutup pintu dari luar!" Sadis, sodarah!!
Sesuatu yang menghantam jiwa dalam kehidupan mahasiswa yang nyambi sebagai anak kost adalah ketika dihadapkan pada realita seperti dijelaskan di bawah ini :
Tanggal tua -> Kuliah jam tujuh, dosen nggak berperi ke-mahasiswa-an -> Telat bangun -> Nggak sempet sarapan -> Perut bersenandung merdu bagai alunan lagu Afgan -> Macet total, nggak bisa bergerak tepat di depan warung padang -> Nyesek Syalala.
Yang lebih mengkhawatirkan dari diri mahasiswa adalah ketika mental tidak sekuat kursi beton di depan ruangan dosen. Ini bisa aja diakibatkan karena pas ospek selalu pura-pura sakit biar bisa bobok manis di ruang kesehatan, tanpa denger bentakan senior.
Temen-temen deket udah pada seminar hasil, tapi kenyataan berpihak lain pada seorang mahasiswa kurang beruntung yang ternyata nasibnya sedang digantung sama dosen pembimbing, judul belum fix, dan jomblo ditengah teman-teman yang tak lagi single. #GUWEH
Sebenarnya alasannya simpel, saat melihat teman-teman bikin kata pengantar, ada ucapan terimakasih spesial : 1) Tuhan Yang Maha Esa, 2) Ayah dan Bunda, 3) Dosen Pembimbing, 4) Dosen Penguji, 5) Teman Dekat, 6) Temen Seperjuangan, 7) KEKASIH. Sedangkan seorang jomblo galau akan sangat terpukul ketika membaca ucapan terima kasih yang nomor tujuh. Dunia rasanya seperti dikuasai robot-robot yang naik rajawali saat ke pasar (efek nonton power rangers dan film kolosal ind*s!*r), lebih nggak ada ide daripada ngisi bab 4. Dan sangat berat saat itu dibaca di sebuah tumpukan kertas yang dijilid dengan sampul coklat tebal bertuliskan SKRIPSI, sementara yang dipegangnya baru selembar kertas bertuliskan 'Pengajuan Judul Skripsi' dengan kolom dosen pembimbing masih kosong dan tanpa acc. Apakah saat skripsiku jadi nanti sudah ada yang bersedia aku cantumkan sebagai kekasih? padahal masih lama banget! Rasanya lebih baik makan sup baygon sama perkedel paku, kenyaaang!!
Tapi kemudian impiannya untuk diguyur hujan sambil menangis (sinetron banget!) sirna saat seorang mahasiswa bijak berkata "Biarkan mereka berjalan duluan, sampai duluan, tujuannya kan sama, pakai toga. Anggap saja mereka naik pesawat dan kamu berjalan kaki. Naik pesawat nggak selamanya aman loh, buktinya Sukhoi Super Jet. Daripada mikir Super Jet, itu ada Super Junior yang unyu!" Rasanya matahari langsung bersinar terang, langit semakin biru, membentuk kubah pelindung bagi jiwa yang lara.
Udah, nggak usah susah dengan nasib yang tak kunjung beruntung dengan gelar 'mahasiswa hampir afkir' atau 'jomblo expired', Tuhan punya rencana buat mereka. Buktinya, seorang mahasiswi yang pernah merasa dianaktirikan oleh dosen pembimbing, sekarang merasa sangat bahagia dan menyadari bahwasanya nggak ada dosen pembimbing di dunia ini yang kejam. *Wish : Dosen pembimbing saya nggak baca blog saya meskipun beliau baik banget sama saya* Dosen pembimbing kejam merupakan manusia baik yang tertunda. :)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Nggak selamanya kok punya pacar bikin skripsi lama atau lebih cepat dari teman-teman seperjuangan, semua itu tergantung tiap-tiap individu yang menempuhnya. Dan nggak selamanya jomblo itu nggak indah, karena banyak hikmah yang dapat diambil dari seorang jomblo. Jadi, nggak usah pake ada acara galau syalala yah.. :D *menghibur diri*

1 komentar:

  1. hahahaha emang udah paling lucu kalo ngomongin mahasiswa jomblo :)))

    BalasHapus